Pagi-pagi buta itu,
Di sudut ruangan.. Seorang wanita dengan mukena itu,
Telah selesai menjalankan subuh, diatas sajadah yang selalu setia dipakainya,
Tampak dari kejauhan dengan tangan menengadah,
Mimik muka tampak menyampaikan doa dan keluh kesahnya pada sang khalik,
Tanpa ia sadari air mata keluar perlahan,
Aku dari kejauhan melihatnya dengan terpaku,
Kenapa, karena beberapa waktu yang lalu..
Banyak kusampaikan keluh kesahku padanya,
Soal Rencana ku setelah tamat dari bangku universitas,
Tentang wanita idaman yang telah kusampaikan namun bahkan aku belum yakin apakah bisa meraihnya,
Dan, tentang masalah terbesar yang kuhadapi akhir-akhir ini,
Hanya satu kata yang dapat aku sampaikan,... Maaf...
Aku ingin, bahkan sangat ingin menyeka air matamu..
Ibu...
Di sudut ruangan.. Seorang wanita dengan mukena itu,
Telah selesai menjalankan subuh, diatas sajadah yang selalu setia dipakainya,
Tampak dari kejauhan dengan tangan menengadah,
Mimik muka tampak menyampaikan doa dan keluh kesahnya pada sang khalik,
Tanpa ia sadari air mata keluar perlahan,
Aku dari kejauhan melihatnya dengan terpaku,
Kenapa, karena beberapa waktu yang lalu..
Banyak kusampaikan keluh kesahku padanya,
Soal Rencana ku setelah tamat dari bangku universitas,
Tentang wanita idaman yang telah kusampaikan namun bahkan aku belum yakin apakah bisa meraihnya,
Dan, tentang masalah terbesar yang kuhadapi akhir-akhir ini,
Hanya satu kata yang dapat aku sampaikan,... Maaf...
Aku ingin, bahkan sangat ingin menyeka air matamu..
Ibu...
Sumber gambar: gambar