Pages

Saturday 1 December 2012

Handim, Pisim, Yandim

Whirling Darvish
Tidak ada kebetulan yang kebetulan, sebuah kalimat yang muncul di awal-awal buku yang saya baca. Sebuah buku yang memang saya suka, berisi pengalaman perjalanan ke Turki. Ditulis oleh mbak Najmar seorang alumni CRCS, UGM. Sebuah kebetulan juga saya menemukan bukunya ditengah ratusan buku obral berharga miring di gramedia. Saat itu akhirnya saya membeli 4 buku, Buku Finding Rumi, Sunan Kalijaga, Arsitektur masjid dan satunya lagi an illustrated guide to the lost symbol (yang terakhir tak beli karena full color, hehe).
Oke untuk buku mbak najmar ini saya sangat terkesan dengan cerita di dalam buku. Serasa ikut berpetualang backpackeran keliling turki dari Ankara, menuju Konya hingga ke Istanbul. Bisa dibayangkan seakan kita diajak keliling turki, ikut merasakan bagaimana diagungkannya Kemal Attaturk sebagai tokoh revolusi. Saat di Konya serasa diajak keliling makam Jallaludin Rumi, sambil mendengarkan suara Ney (alat musik khas turki yang bentuknya mirip seruling), digunakan dalam prosesi "Whirling Darvish". Konon alat musik ini mampu menggambarkan rasa cinta yang mendalam serta kepedihan yang dirasakan rumi ya perjalanan menemukan hakikat cinta sejati. Sang pecinta yang dicinta tuhan begitu kata mbak najma. Rumi adalah seseorang yang telah menemukan hakikat cinta tertinggi yaitu cinta kepada Alloh SWT. Melalui sufisme.
Setelah itu kita diajak keliling Istanbul menjumpai bangunan legendaris saksi bisu penaklukan Turki Utsmani atas konstantinopel, Hagia sophia atau Ayasofia yang berhadapan langsung dengan Blue Mosque yang dibangun Sultan Ahmet II untuk menandingi kemegahan Ayasofia. Yang paling berkesan di Istanbul adalah Istana Topkapi disana tersimpan bukti sejarah besar umat islam, barang-barang peninggalan Rasullulah tersimpan disana. Selain pedang juga tersimpan helai rambut nabi Muhammad SAW.
Ney menjadi simbol spiritualitas karena mampu menampung filosofi spiritualitas manusia menuju kesempurnaan dan mewakili kerinduan manusia kepada Tuhan. Dalam sudut pandang sufi esensi manusia berasal dari ruh Tuhan, lalu menciptakan Adam, Ia meniupkan ruh-Nya sendiri ke dalam diri Adam. Demikian juga Ney harus dipotong dahulu dipisahkan dari buluh induknya, lalu dijemur, dibakar, dan kemudian dilubangi. Manusia juga mengalami kepedihan yang sama selama hidupnya. Manusia terpisah dari tuhan lalu mengalami berbagai terpaan hidup sebelum menjadi pribadi yang matang. Untuk soal Ney saya tulis persis di buku, hehe. Perjalanan ini tergambar sempurnya dalam syair Rumi yang paling terkenal,

"Handim, Pisim, Yandim".artinya "I was Raw, Cooked and Burned" -Jallaludin Rumi
Buku ini secara tersirat semacam jurnal perjalanan spiritual menemukan Rumi. Sebagai pole of love yang mengundang orang dari seluruh dunia datang ke Konya. Sebuah pesan merangkum perjalanan spiritualitas yaitu keterbukaan dan penerimaan sebagai kedua pintu terbukanya cinta. Hmm.. saya juga tidak terlalu ngerti makna istilah ini. Intinya keterbukaan dan penerimaan adalah satu, kita tidak mungkin bisa terbuka jika kita tidak mampu menerima diri kita secara utuh lengkap dengan keburukan-keburukannya. Mungkin dengan kita menerima dengan ikhlas diri kita, jalan menuju cinta akan terbuka. Cinta pada Alloh SWT yang utama dan tertinggi, bukankah diri kita ini adalah ciptaan-Nya. Menerima sepenuhnya ciptaan-Nya adalah juga bentuk Cinta. Yup, cinta adalah suatu sikap untuk menerima apa adanya maka jika itu sudah dilakukan maka jalan menuju cinta akan terbuka.
Sekarang negeri berkabut yang selalu menjadi simbol islam dimana-mana itu sedikit tersibak, memang kita wajib napak tilas peninggalan-peninggalan Islam. Karena disanalah banyak kearifan tersimpan. Negeri yang dahulu sangat superior Turki Ustmani atau Turki Ottoman.
Dan lagi terlepas sufisme di tengah pendapat banyak orang yang menilai bukan ranah saya menyatakan sufi itu positif atau negatif, yang jelas ia adalah salah satu jalan seorang hamba menemukan Tuhan. Jalan para pecinta menemukan yang paling dicinta siapa lagi kalau bukan Alloh SWT.


Dari buku:


Sumber gambar: ini

0 comments: