Pages

Saturday 14 April 2012

Scholarship oh Scholarship...

Sabtu itu sepulang dari kampus dapet info menarik soal pameran Postgraduate, wuih even langka untuk dilewatkan. Jadilah di siang yang terik itu meluncur ke mandala wanitatama. Seperti biasa dengan style harajelas (style sehari-hari bersendal gunung rambut setengah disisir plus males cukur) tentu kurang meyakinkan, saya hanya berbekal PEDE. Sebuah teori yang terbukti pada perjalanan kali ini pada beberapa institusi. Begitu masuk benar saja sepetak stand 4X4 meter terpampang FULLBRIGHT yah nama besar bagi para scholarship seeker. Disambut seorang ibu yang sangat baik, jadi mulai a-z nya Fullbright lah pokoknya.. beberapa hal yang sengaja saya tanyakan adalah tentang kisah sukses mulai Renald Kasali hingga ibu Nor Chasanah keduanya lulusan Fullbright yang meng impress saya lewat cara yang berbeda. Kalo Renald Kasali adalah profesor manajemen yang tangguh, lengkap dengan perjuangan beliau menyelesaikan studi hingga Profesor. Satu Kata Inspiratif. Tentu saja ibu Noor chasanah yang seorang Pharmachyst adalah seorang ahli bioprospekting spons (satu bidang yang saya kagumi) bahkan beliau ditawari jadi peneliti NCI namun akhirnya memilih jalan menjadi dosen di UGM. Persamaan diantara keduanya adalah Kualitas, keterbukaan pandangan dan keluasan substansi di bidang masing-masing tentunya. Hmm.. tiba-tiba pembicaraan kami sampai pada deadline aplikasi, yah benar saja paling lambat 15 April 2012 dengan berbagai persyaratan. Hmm.. nyatanya beasiswa itu bukanlah undian berhadiah atau kue lezat siap makan. Semua persyaratan perlu proses dan perjuangan :D. Tips dari sang ibu yang baik hati "jangan menyerah kalo mau dapet beasiswa, karena Fullbright sangat kompetitif maka perkuat ESSAY".
beasiswa USA
   Setelah ngalor-ngidul ke USA ada stand yang paling mewah di tengah aula, coba tebak apa? UPM Malaysia nampaknya paling "modal" buat pameran ini. Dari sisi kualitas saya sih kurang paham namun jurusan yang ditawarkan buanyak banget. Mitos yang beredar bahwa dulu mereka belajar dari indonesia tampaknya kita yang sekarang harus belajar dari mereka. Sebenarnya kehadiran UPM ini tidak lepas dari penan MOSTI (dikti-nya malaysia) yang menfokuskan pengembangan basic science. Yah, bisa dilihat kini kepada siapa kita belajar. Tapi karena ga ada embel-embel beasiswa jadilah pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya formalitas. Setengah tertarik setengah enggak tertarik, karena itungan kuliah disana mah beda tipis sama kuliah di Indonesia.

UPM
Sebenarnya apapun beasiswanya darimanapun itu, perlu yang namanya persiapan matang. Kenapa? beasiswa itu bukan setangkup roti lezat yang siap makan. Tapi kumpulan gandum, ragi, perasa, coklat dan bahan2 lain, kita sendiri yang membuatnya menjadi seangkup roti matang. Siapa yang berjuang keras membuat roti lezat maka dia pantas menikmatinya.

"Untuk para scholarship seeker, Selamat berjuang!!"


Wednesday 4 April 2012

Akhir kegamangan

Pagi kelabu

Pagi mendung mengawali hari yang kelabu, kala itu saat ragu dan kegamangan menyergap. Aku hanya mampu menjalani aktivitas penuh keterpaksaan. Kaki ini terasa lebih berat dari biasanya sampai harus diseret paksa pun hati ini gundah gulana tak tentu arah. Ditambah lagi kawan2 sekelas pas kuliah sekarang sudah diterima kerja (selamat kawan-kawan). Yah, sebagai pribadi yang normal jantung ini serasa berdesir tak seperti biasanya, antara bangga dan kepengin juga. Sempat juga kebayang mungkin kaya' mereka yang punya orang "spesial" yang selalu perhatian dan nyemangatin enak juga yah... (setelah tak pikir-pikir, ternyata hal spesial itu bukan solusi tepat coz hanya bersifat sementara).
Namun, pikiran-pikiran ngalor-ngidul itu terpaksa harus terbenam seiring matahari yang mulai terik jam 9. Saatnya pergi ke kampus untuk mengurus banyak hal menuju yudisium. Ini realita kawan, keluhan-keluhan-keluhan.. selalu menyeruak saat jenuh menyapa. Sisi manusiawi saya kadang tak tertahankan. Akhir-akhir ini kawan seangkatan yang masih bisa diajak ngobrol sepertinya tinggal satu aja, adek angkatan mungkin mereka juga belum faham tekanan seperti apa yang kami hadapi. Hmm.. penderitaan bersama adalah semen perekat persahabatan demikian kata Anwar Fuadi. Yah, benar kadang saat kegamangan terlalu kuat tinggal kawan saya satu itu yang mungkin bener-bener faham betul apa yang berkecamuk di otak ini. Terimakasih kawan :D
Hari ini saat kegamangan itu benar-benar tak tertahankan, sedikit terobati dengan berkunjung ke palung, sambutan akrab anak-anak ksk duduk melingkar semua menyatu tak seperti biasanya yang saling mengelompok sesuai angkatan, hangat ^^d. Kali ini kerasa banget nyatunya, tapi maaf saudara-saudariku aku tak bisa tertawa lepas karena mungkin sedikit sakit jiwa.

Maskam UGM

Kala kegamangan ini tak juga reda aku pergi ke tempat teradem dan ternyaman di UGM.. "Maskam". Meskipun tak jua yakin, lagi pula belum sholat ashar. Selesai sholat tinggalah manusia gamang dengan pose mepet di tiang masjid yang adem ini. Sambil melihat tulisan arab gundul di atas tempat sholat imam. Yang aku sendiri tak yakin bagaimana cara bacanya. Sambil sesekali melihat arsitektur hexagram maskam di ujung atap, dengan aksesoris lampu indah bentuk lingkaran itu. Satu momen saat dimana aku merasa lebih tenang dari sebelumnya. Sontak secara spontan akhirnya aku menyuarakan segala kegamangan ini pada Nya.  Kebetulan minggu ini baru baca "Negeri 5 Menara" novel kolosal yang sarat pendidikan moral. Tiba2  teringat dua potong kalimat di dalamnya:

“Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut ataupun tetap tegar. kalian punya pilihan di lapisan diri kalian yang paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.”
“Jadi, pilihlah suasana hati kalian, dalam situasi paling kacau sekalipun. karena kalianlah master dan penguasa hati kalian. dan hati selalu bisa di kuasai pemiliknya adalah hati orang yang sukses.”

lalu kata-kata ini mendesak tak mau kalah:

"Mandirilah maka kamu akan jadi orang merdeka dan maju. I'timad 'ala nafsi, bergantung pada diri sendiri, jangan dengan orang lain. Cukuplah bantuan Tuhan yang menjadi anutanmu. 
Fuadi, Ahmad, Negeri 5 Menara

Akhirnya kegamangan ini menguap, menyisakan setetes ekstrak yang kental, yaitu saripati "masih ada harapan!". Semoga kegamangan ini adalah proses "maserasi" pribadi untuk menentukan arah selanjutnya. Teringat genggaman tangan setelah pendadaran saat itu dalam hati aku teriakkan dengan lantang (Man jadda wa jadda) siapa yang bersungguh-sungguh dia pasti akan mendapatkan hasil. Berusaha keras, berdoa keras diatas yang orang lain lakukan, aku menjadi sadar diri. Kembali teringat moto hidupku sendiri... start from zero, and still to be a zero. So what you are fear for bn!

Tuesday 3 April 2012

Oportunis Vs Truepenny


Enam suku kata yang dapat dengan mudah dieja anak sd kelas satu mungkin masih terbata-bata sesuai pemahaman mereka dengan kata yang satu ini. Demikian pula aku yang hingga kini masih menemukan missing link di sana sini untuk kata ini. Ga seperti dulu dikala masih lugu anak semester satu, setiap ada orang minta bantuan gampang banget dan tanpa dinyana saya benar-benar ikhlas membantu. Hingga beberapa semester kemudian kira2 semester 3 kejadian yang membuka mata batin saya merubah paradigma dunia putih bersih yang sejak yang SMA kuyakini. Terlalu naif kala itu memang dunia ini hitam-putih, sisi hitam yang sebelumnya tidak pernah kuperdulikan. Namun kala itu hitam mengena manghujam ke dalam ulu hati membuatku terkejut benar-benar terbelalak. Tetapi tetap aku tak terlalu peduli. Hingga kini 4,5 tahun di biologi bener-bener memahami hukum yang ada dimanapun di berbagai belahan dunia ini. Meminjam kata mutiara blog tetangga sebelah:

“People come and go. They’ll come when they need something, but they’ll go when they get it” Riza Putranto
  
Hufth.. pasalnya dari berbagai interaksi dengan sekian banyak orang kini hanya dengan intonasi suara dan sorot mata saja sudah bisa menerka apa motivasi orang ini, saya sendiri mengkategorikan mereka sebagai Oportunis dan Truepenny, oportunis datang dikala butuh, hilang batang hidung dikala tidak butuh. Sedangkan truepenny adalah orang tulus. Keduanya memberikan respon yang berbeda dikala secara sadar harus memberikan feedback.
Ya Tuhan jika boleh meminta maka semoga saya tidak bisa mengkategorikan keduanya. Pernah denger celetukan sekaligus nasehat dari kawan sebagai bahan introspeksi saya "menjadi baik itu baik, namun terlalu baik itu menjadi tidak baik". Benar tapi menurut saya kurang tepat, Jikalau boleh memilih saya lebih menyukai konsep "Sebaik-baik manusia dalah orang yang bermanfaat untuk orang lain, bahkan mencintai saudaranya melebihi dirinya sendiri" kata yang menurut saya melambangkan esensi keihklasan tertinggi. Mungkin pikiran saya terlalu simpel, Sungguh esensi kehidupan paling mentereng yang saya temukan di tengah hiruk pikuk kehidupan.
Saat mengawali segala aktivitas tentu harus ada niat yang tulus plus ikhlas. Yang saya maksud adalah dalam hal meniatkan sesuatu tindakan. Satu lagi nilai moral dari N5M (Tidak ada kegiatan agama dan non agama disini, agama adalah oksigen di tiap jengkal kehidupan) demikian halnya dalam keseharian kita. Konsep  keihlasan dan manfaat bagi orang lain, menurut saya tak akan ketemu pangkal ujungnya ini yang saya sebut "the missing link". Missing link yang saya maksud di depan adalah integrasi keseharian kita dengan agama (sebagai oksigen). Maka keikhlasan karena Alloh menjadi bargaining power tingkat akherat. Jadi mau ketemu oportunis atau truepenny pake aja bargaining power tingkat akherat, dengan mempertimbangan skala prioritas dan kemampuan kita tentunnya.  
So, don't too much thinking what types of you guys.. honestly i really don't care about it and will help as good as i can :D
Referensi blog tetangga:
http://rizaputranto.wordpress.com/2011/12/06/daftar-kalimat-mutiara/#more-767