Pages

Tuesday 30 July 2013

Mudahnya Mengurus Visa ke Aussie (Subclass 600 Stream Bussiness Visit )

Saya ingin berbagi sedikit tentang pengalaman mengurus visa untuk keberangkatan ke Australia. Sebagai orang yang pertama kali ngurus visa awalnya saya sempat kebingungan, haha. Selain itu agak gundah dulana juga kalo visa kita ditolak harus apply lagi dan duitnya tidak dibalikin. Biar ga bingung plus gundah mari kita simak step by step dalam mengurus visa khususnya untuk ke Australia.

Terdiri dari 4 step mudah yang memakan waktu sekitar satu hari ke vsf, kemudian hari-hari berikutnya menunggu balasan lewat email. Apa itu vsf? vsf itu adalah perusahaan yang membantu pemerintah dalam melayani visa dan immigrasi. Pemerintah Australia menunjuk vsf sebagai Australia Visa Application Centre atau AVAC.Semua permohonan visa diajukan di kantor AVAC kemudian diteruskan untuk masuk ke tahapan proses di Kedutaan Australia di Jakarta. Semua proses untuk aplikasi visa akan berhubungan dengan vsf.

1)Tahap yang paling penting adalah menentukan apa yang ingin anda lakukan di negara tujuan.
Tujuan anda sangat menentukan jenis Visa yang akan anda apply, jadi harap dipikirkan matang-matang. Ada dua jenis visa yaitu visa sementara dan visa migrasi. Saya akan memberikan sedikit ilustrasi bahwa saya akan melakukan perjalanan ke Australia dalam rangka study visit plus training kurang lebih selama dua minggu.
Nah kira-kira jenis visa apa yang akan saya pilih? Untuk beragam keperluan jenis visa sangat bervariasi tergantung apa keperluan kita di sana. Untuk jenis-jenis visa dapat diliat di http://www.vfs-au-id.com/allaboutvisa.html kemudian baca dengan teliti. Dalam kasus ini termasuk Visa Sementara subclass 600 dengan stream Bussiness visit. Subclass 600 sendiri dapat digunakan oleh "Orang-orang yang bertujuan untuk mengunjungi Australia sementara untuk berlibur, mengunjungi keluarga atau teman, menghadiri rapat, konferensi atau untuk belajar dalam jangka waktu pendek (sampai dengan 3 bulan). Visa ini bukan untuk bekerja atau berobat."
Tiap stream wajib mengisi jenis-jenis formulir yang berbeda, untuk kategori stream Bussiness visit mengisi formulir 1415  bisa dilihat di sini Formulir 1415 

2. Persiapkan dokumen pendukung 
kelengkapan dokumen bisa dilihat di sini checklist, dokumen-dokumen yang dibutuhkan adalah:
  • Aplikasi form 1415 yang telah diisi lengkap
  • Foto kopi paspor (di vfs akan di legalisir terlebih dahulu loket 9)
  • Foto kopi kartu keluarga
  • Foto kopi akta kelahiran
  • foto kopi ktp
  • pas foto 3x4 berwarna
  • Invitation letter dari institusi Australia
  • Surat keterangan bekerja dari institusi asal di Indonesia
Setelah semua persyaratan lengkap, kita dapat memasukkan aplikasi kita melalui counter yang tersedia. Berkas-berkas kita akan diperiksa kelengkapannya. Setelah lengkap kita tinggal membayar biaya administrasinya.
Mudah dan cepat bukan :D

3.Pengecekan status visa
Setelah aplikasi dan dokumen pendukung lengkap kita akan mendapatkan bukti pembayaran besertaVLN number, nomor ini yang nantinya akan dimasukan ke sini https://www.visaservices.org.in/DIAC-GLOBAL-TRACKING/indonesiaBH.html
Untuk visa jenis ini proses akan berlangsung selama 5 hari kerja bisa lebih cepat atau lebih lambat, saran saya lengkapi semua persyaratan di awal sehingga prosesnya cepat dan tidak perlu bolak-balik melengkapi persyaratan.


4.Pengumuman Aplikasi visa
Sejak 1 Juli 2013 Australia telah mengumumkan penerapan kebijakan visa label free, jadi setelah seharian mengurus visa di vfs kita tinggal menunggu email saja, karena hasil aplikasi visa kita akan dikirim via email.
Ini contoh visa saya yang akhirnya di approve...:).

Visa Grant Notice from Australia Embassy
Bagaimana mudah kan ngurus visa ke Aussie, mungkin ada yang tanya vsf itu dimana silahkan cek di sini ada dua kantor di Jakarta dan di Bali. Untuk kantor yang di Jakarta deket dengan halte busway GBK (Gelora bung karno) tinggal jalan sekitar dua ratus meter sampailah ke Plaza Asia.
Ha-hal yang kadang berubah adalah jenis form yang digunakan, rajin-rajin update dan cari informasi ya bisa cek disini. Jenis visa subclass 600 ini adalah pengganti subclass 456.

Semoga bermanfaat

Just Ibn

Sunday 21 July 2013

IHVCB UI 2013

IHVCB UI All crew
"Institut riset tempat kami para peneliti muda ditempa, belajar, bekerja dan berkarya. Bukan kisah gemerlap materi tapi tentang Nasionalisme dan Idealisme Berkarya"


 
 

Saturday 20 July 2013

Grown up Your Essay, The Thesis Embrio

Kurang lebih sudah hampir sepuluh bulan menjalani penelitian. Ada satu kebiasaan yang paling mendebarkan yaitu saat harus membuka email dan mengupdate Essay yang diberikan oleh prof. Sebenernya saya juga merasa sangat beruntung bisa dibimbing langsung oleh profesor yang ahli di bidangnya. Meskipun saya bekerja sebagai Junior research assistant tetapi secara langsung juga diberi tugas untuk membaca jurnal, mereview kemudian menuliskan ke dalam sebuah Short Essay.
Ya menulis dan memperbaiki "Short Essay" adalah pekerjaan saat menunggu sampel yang akan dikerjakan. Sebenarnya saya merasa sangat terbantu dengan kebiasaan semasa kuliah, pas gila-gilanya cari jurnal tentang sponge yang pada akhirnya menemukan sebuah ide untuk skripsi. Saat ini juga sama, saya memiliki tugas untuk membaca jurnal sebanyak mungkin lalu menuangkannya melalui pemikiran sendiri ke dalam sebuah Short Essay. Short Essay ini lah yang nanti akan menjadi embrio Tesis saya nanti *meskipun S2 aja belum daftar gan :P

Pembeda....
Tentu saja proses ini berbeda dengan masa-masa kuliah S1 dulu, saat saya membaca jurnal lalu menemukan sebuah ide. Saat itu saya sangat beruntung karena tidak "salah paham" membaca jurnal-jurnal yang saya baca. Lebih beruntung lagi dapet ide, tapi itu tidak lepas dari konsultasi dengan orang-orang yang ahli di bidangnya. Beberapa orang yang saya temui maksimal bergelar doktor di bidang mereka masing-masing.
Bedanya, saat ini yang saya hadapi adalah seorang profesor dan ilmu yang saya dalami saat ini yaitu "Immunologi" adalah bidang yang sama sekali berbeda dengan subjek pada saat S1. Dalam beberapa sesi komunikasi saya merasa hampir putus asa karena tidak bisa segera memahami beberapa materi yang diberikan prof. Hal itu memaksa saya untuk lebih banyak membaca dan harus lebih "gila" belajar. Sampai-sampai teman satu lab pernah bilang kok "belajar terus sih nu?". Dalam hati, saya belajar karena ga ngerti-ngerti.. haha...
Essay saya yang paling sukses adalah essay yang pertama kali saya buat itupun dalam waktu 3 bulan baru jadi. Essay yang kedua kini sedang saya revisi, berarti lamanya sudah sekitar 7 bulan hanya untuk sebuah essay. Betapa lambatnya saya.. :(

Pembelajaran..
Dari proses selama hampir sepuluh bulan ini saya mempelajari satu hal tentang bagaimana sistem pendidikan di negara seberang. Selama konsultasi dengan prof beliau selalu memberikan kalimat-kalimat yang positif. Kemudian memberikan masukan yang sangat bagus dan tepat. Yang saya rasakan adalah senang karena hasil kerja keras saya dihargai, dibaca dan diberi masukan. Meskipun itu adalah pemikiran seorang anak S1. Saya merasa sangat beruntung bisa bekerja di posisi ini. 

Progress menuju mengerti di tidak taunya...
Dalam mata kuliah filsafat ilmu sering disebutkan oleh pak Sembiring kala itu, "kalian harus mengerti di tidak tahunya". Yang sekarang proses tersbut yang sedang saya tempuh untuk mengerti di tidak tahunya sebelum mengerti sesuatu. Semoga bisa segera naik level...
"The statement made by these very well known authors is a guide but you must be careful…if you want to be sure of the fact then you must read the article where the evidence was presented and assess the evidence yourself." Prof 
Proses selanjutnya adalah mampu memahami semua informasi yang dibaca kemudian mampu menuliskan pendapat sendiri, saya yakin bahwa proses ini butuh analisis dan sintesis yang mendalam. Apalagi sebelum mampu menelurkan sebuah ide. Masih jauh panjang dan berliku, tetapi bukankah menyenangkan selalu mendapat tantangan.

It's my Reason to be brave... 


 

Jakarta, 19 Juli 2013
Ramadhan malam ke-11