Pages

Thursday 4 December 2014

Dream Big!

Salah satu lagu Ryan Shupee & The rubberband selalu mengingatkan bahwa tiap orang harus punya mimpi besar dan berjuang sekuat tenaga untuk memperjuangkannya apapun yang orang katakan. Kembali ke dua tahun lalu saat pertama kali masuk di sebuah Institut riset virus dan kanker di Jakarta ini saya bertemu seorang teman yang sama-sama baru masuk sebagai asisten riset. Teman baik saya yang kedua di Jakarta, saat kami bisa saling berbagi ide, pemikiran tentang agama, beberapa pandangan tentang banyak hal, sama-sama menyusun straegi hidup hemat di Jakarta yang kadang terlampau ekstrim dan yang terakhir tentang mimpi. Dimana saya bisa berbicara sebebas-bebasnya tentang mimpi-mimpi yang mungkin kalau ayam denger pun pasti ketawa cekikikan. 

Lagu kebangsaan hehe..
Ah, biar saja ayam tertawa yang penting saya punya mimpi untuk diperjuangkan. Tepat beberapa tahun kemudian teman saya ini lulus master di biomedik lalu lanjut kerja di salah satu institut biologi molekuler swasta berbasis pelayanan. Belum sampai setahun akirnya dia memutuskan mencari peluang S3. Dengan perjuangan yang tidak kenal lelah saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri akhirnya bulan Januari nanti teman saya ini akan berangkat ke Jepang untuk internship ke NAIST. 
Tentu saja ini menjadi motivasi bagi saya yang masih berjibaku dengan urusan menghapal dan memahami materi kuliah S2 semester satu. Jauh sekali bukan, haha.. Artinya mimpi besar kami yang bikin ayam cekikikan itu mungkin dan bagi saya itu dekat. Iya mimpi itu dekat bagi orang yang sungguh-sungguh memperjuangkan mimpinya.
Saya sendiri tidak mau pegang pipet sampai tua, saya ga mau kesakitan mipet karena asam urat atau encok pas angkat-angkat ngisi nitrogen cair. Saya lelah meliat kesejahteraan peneliti di Indonesia keberadaannya seperti bayang-bayang saja. Untuk itu saya harus punya mimpi besar. Tentu saja mimpi saya kini agak berkembang setelah buku biografi Anies Baswedan selesai saya baca habis. Harus ada pak Anies lain dibidang-bidang selain pendidikan dasar. Harus ada yang membangun iklim riset yang lebih baik di Indonesia. 
Sebagai seorang scientist power kita tidak terletak pada seberapa banyak teknik lab yang kita kuasai, namun sejauh mana kita memahami teknik-teknik laboratorium yang mutakhir untuk mengasilkan ide brilian untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Kita punya dua pilihan menjadi bagian dari mimpi orang lain sebagai pelaksana riset atau mewujudkan mimpi kita dengan menjadi inisiator dan leader.
Mimpi saya tetap sama... "My dream is to become Hokage!" 

Harus lebih semangat lagi kuliahnya, belajar yang serius, kerja yg bener, doa orang tua dan terakhir berdoa sama Alloh banyak2 gelar sajadah..

Sumber gambar: klik disini

Saturday 29 November 2014

Batasan!

Jakarta kini sering hujan pas sore suasananya jadi sendu-sendu gimana gitu. Di saat sakit kepala datang bersamaan dengan masalah tentang flow yang belum terselesaikan, rentetan UAS, dan R****n tahun 2014 yang juga perlu perhatian. Harus bisa membagi waktu dan tenaga untuk semua tugas yang diampu. Rasanya udah ga ngerti lagi apalagi solusi yang ditemukan semua ga ada yang solutif.
Sepertinya ditengah rasa sakit ini saya malah disadarkan bahwa selama ini saya kurang bersyukur atas nikmat kesehatan yang Alloh beri. Alhamdulillah masih dikasih pusing aja, setidaknya jadi pembelajaran untuk menjaga kesehatan dengan lebih baik lagi.Dengan sakit diingatkan sejauh mana persiapanmu setelah hidup, ibadahmu? Apakah pekerjaan-pekerjaan yang kamu lakukan sudah baik? Bagaimana kuliahmu? 
Setiap orang perlu jeda, momen ini menjadi momen untuk berhenti sejenak. Atas semua tanggungjawab yang sudah saya iyakan untuk dilakukan masih banyak kekurangan disana-sini. Pas sehat semua serba serabutan tanpa rencana pokoknya mana yang bisa dikerjakan duluan selesaikan. It doesn't work bro.. Justru disaat kita saya sadar keterbatasan saya maka saya mulai menentukan skala prioritas mana yang harus dikerjakan duluan. Ya prioritas saya manusia biasa bukan orang kayak di film limitless. Kuncinya ada pada Perencanaan Eksekusi dan Evaluasi.
Evaluasi kata terakhir yang akhir-akhir ini mampir di kepala, apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Saya hari ini adalah hasil dari pilihan saya di masa lalu. Sempat saya ingin kembali ke masa lalu mengubah beberapa pilihan dalam hidup saya. Tapi itu hal bodoh, akhirnya lagi-lagi saya perlu belajar lebih dewasa lagi. Apalagi saat manghadapi feedback negatif sering overekspresi, betapa tidak dewasanya saya. Seringkali kurang bersabar dalam menanggapi. 
Lalu tentang mengeluh, entah berapa kali saya mengeluh ke orang-orang gara-gara kholestrol naik. Padahal ya biasa aja, hello bukan kamu aja yang kholestrol jadi tidak perlu heboh. Santai jalani aja sambil olah raga yang rutin. Akhirnya saya sadar setelah diingatkan dengan kata-kata yang cukup frontal. Haha.. Tapi ya ambil positifnya, buang hal-hal yang bikin kita sedih (sakitnya tuh di kaki, keinjek woy...:P).Saya ga akan ngeluh lagi ah olahraga aja :D. Lagi pula saya ga pernah suka dikasihani siapapun.

Meminjam quote dari Man of Steel..

"The only way to know how strong, is to keep testing your limits"

Pada akhirnya ketahui batasan, setelah itu pilihan ada ditangan menyerah atau terus melangkah & belajar dari kesalahan..

Just keep moving forward!





Thursday 6 November 2014

Filokopi


Secangkir Kopi

 Entah sejak kapan saya mulai suka dengan kopi. Saya lebih suka kopi original tanpa gula.Pahit memang namun setelah meneguknya saya akan lebih kuat baca, bisa lebih berkonsentrasi, yang jelas enggak ngantuk. Saya menganalogikan secangkir kopi itu seperti sebuah nasehat yang jujur. Sebuah pembelajaran adalah ketika nasehat itu dengan berani, lantang dan tegas disampaikan. Awalnya kita akan tertampar, terasa pahit kadang getir. Sepahit apapun kebenaran itu adalah yang terbaik.

Just ibn

Delicious Life

Tahukah engkau bahwa hhidup itu adalah sebuah perjalanan, Dalam setiap perjalanan tentu kita akan menemukan banyak orang, Ibarat sebuah masakan dengan bumbu kehidupan.


Foooood!!!!

SEBUAH MASAKAN menjadi SEDAP, karena DIMASUKKAN bumbu-bumbu yang "dipilih" oleh KOKI yang memasaknya.

Begitupun, SEBUAH KEHIDUPAN,
menjadi INDAH, karena MASUKNYA ORANG-ORANG yang TUHAN "ijinkan" dalam kehidupan seseorang.

Ada yang MASUK seperti KUNYIT
walau penampilannya jelek, tapi sanggup memberi "WARNA INDAH" yang sulit dilupakan.

Ada yg MASUK seperti BAWANG MERAH yang semakin lama bersamanya, semakin banyak "AIR MATA" yang tertumpah.

Ada yang MASUK seperti LADA
walau nampak kecil halus, tapi memberi "KEHANGATAN”.

Ada juga yg MASUK seperti CABAI, yang "menipu" dengan warnanya yang menarik tapi membuat "KERINGAT" bercucuran..

SYUKURILAH dan JANGANLAH MEMBENCI..mereka yang MASUK "menyakiti" hidupmu, karena merekapun juga "berperan" MENYEDAPKAN pribadimu.!

SEMUANYA ITU, TUHAN ijinkan "MASUK", untuk MERUBAH, segala yang "tidak baik" yang ada dalam pribadimu, MENJADI BAIK .

dikutip dari sebuh pesan Whatsapp..

Layak untuk direnungkan, terus belajar menjadi lebih baik lagi...

Just Ibn

Thursday 14 August 2014

Hati-hati Jurnal Abal-abal!

Di era digital seperti sekarang kita sangat mudah untuk mengakses informasi dari berbagai sumber. Mulai dari koran, majalah, website, TV, kolega/teman, hingga jurnal ilmiah. Dari sekian banyak sumber tentu saja tidak semuanya memberikan informasi yang benar. Maka kita perlu memilah-milah mana yang akan kita pergunakan sebagai acuan yang dapat dipercaya. Acuan ini tergantung pada tujuan penggunaannya, jika hanya untuk kepentingan hiburan maka koran atau majalah sudah cukup. Akan tetapi jika anda memerlukan informasi yang akurat maka anda memerlukan sumber yang terpercaya. Salah satunya buku atau jurnal ilmiah.Buku adalah kumpulan ilmu yang sudah diakui kebenarannya namun memiliki kekurangan dalam hal kebaruan. Sedangkan jurnal merupakan penemuan up to date atau terbaru dalam bidang ilmu pengetahuan namun kebenarannya biasanya masih dalam perdebatan. 
Untuk seorang peneliti, dosen, dokter, dan pejabat publik jurnal ilmiah memberikan informasi yang tergolong baru dan bermanfaat. Karena di dalamnya dibahas suatu permasalahan tertentu secara mendalam disertai dengan latar belakang, metode, hasil, pembahasan dan kesimpulan. Tapi jangan terburu-buru percaya 100% terhadap jurnal yang anda baca.


Anda tentu tahu banyak publisher terkenal yang biasa menerbitkan jurnal berkualitas seperti Nature, Science Direct, JStor, dst. Permasalahan yang kita hadapi adalah dalalm memilih mana jurnal yang kita butuhkan. Untuk mendapatkan jurnal yang kita inginkan kita tinggal menulis judul atau nama penulis di google.Tahukah anda bahwa tidak semua jurnal yang muncul di Google dapat dipercaya kualitasnya?. 
Ada Jurnal yang perlu kita waspadai yaitu bogus atau predatory journal. Jurnal ini adalah jurnal berbayar yang isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan artinya proses penerimaan tanpa melalui proses review yang benar. Kalau sampai kita mereferensi predatory journal maka bisa dipastikan riset kita tidak akan valid dan gagal total. Berikut contoh dari predatory jurnal.

Scientific Journal by Inul Daratista and Agnes Monica :P
 List lengkap beserta update terbarunya dapat dilihat di sini. Lalu bagaimanakah untuk mencari referensi dengan tepat? nantikan postingan selanjutnya :D. 

Sumber gambar: predatory journal pict 


Sunday 3 August 2014

Yakin Bekerja Hanya Untuk Uang?

Sebelumnya saya mengucapkan selamat Idul fitri 1435H, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Judulnya agak berat kali ini. Tulisan ini sekedar opini dan pendapat saya tentang pekerjaan. Lantas apakah maksud bekerja hanya untuk uang. Bermula dari celotehan teman yang berkata "Di Indonesia gaji peneliti dikit ya, Lab di Indonesia kan dananya sedikit". Saya hanya tersenyum dan berpikir dalam diam lalu lahirlah tulisan ini.
Bagi saya sendiri uang bukanlah satu-satunya pertimbangan untuk memilih suatu pekerjaan. Tentu saja uang itu penting namun bukan segalanya. Menurut Pak Anies Baswedan pekerjaan yang pas menurut beliau memiliki 3 kriteria yaitu: 

"Menumbuhkan semangat intelektualitas, bisa menunaikan kewajiban sebagai seorang ayah dan suami, serta memiliki efek sosial".

Saya sepakat dengan kriteria pekerjaan beliau, dimana uang ditempatkan sebagai sarana untuk pemenuhan kewajiban sebagai seorang kepala rumah tangga. Atau  untuk kepentingan keluarga misalnya untuk orang tua bagi yang belum menikah. Sedikit itu relatif, selama kita masih bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menabung saya rasa itu tidak sedikit tapi cukup. Yang terpenting adalah kita bisa selalu bersyukur atas pemberian Alloh. 



Lantas  untuk apa bekerja jika tidak hanya untuk uang? ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan diantaranya prospek jenjang karir, aspek kebermanfaatan serta peran sosial,  dan pengalaman. Ketiga aspek tersebut jika terpenuhi maka uang akan mengikuti. Bayangkan jika hanya mengejar nominal saja, tentu saja aspek yang lain tidak serta merta mengikuti bukan.
Diatas semua itu sangat baik jika kita bisa meniatkan pekerjaan sebagai ibadah. Bekerja adalah melayani dan memberikan yang terbaik yang kita bisa untuk sesama. Bagi yang beragama Islam tentu saja ini sejalan dengan perintah Alloh untuk menjadi pribadi Ramatan lil Alamin. Jadi selain mendapatkan dunia juga mendapatkan akirat. 
Kesimpulannya adalah bekerja yang baik, niatkan ibadah, terus belajar dari pengalaman kerja sehari-hari dan selalu cermat melihat peluang. Harapannya bukan kita yang mengejar uang, dengan pengalaman dan bertambahnya keahlian maka uang yang akan mengejar kita nantinya.

Selamat bekerja setelah seminggu menikmati libur lebaran... :D

Sumber gambar: http://www.google-kai.com/wp-content/dontworkformoneymakemoneyworkforyou.bmp

Saturday 19 April 2014

Jalan-Jalan sekitar Perth

Di samping berbagai teknik lab yang saya pelajari selama saya training di Perth, saya juga menemukan banyak hal yang tidak kalah menariknya tentang Perth. 

Bell Tower dan Gembok Cinta 
Salah satu landmark di Perth, orang sana bilang "They have Big Ben, We have Bell Tower". Satu hal yang menarik adalah disini ada love locks. Sayang sekali pas kesana sedang di renovasi jadi ga bisa naik. Kapan-kapan semoga bisa dateng lagi sambil masang gembok tentu saja enggak sendirian, Amin :).

Bell Tower
Fremantle Prison
Untuk masuk kesini arus menyiapkan dana sekitar $19 AUD karena saat itu dompet saya sedang kembang kempis yasudah foto dari luar saja.. :P



Perth Mint
Tempat ini merupakan museum penambangan emas yang pernah dilakukan di Perth. Kita akan diajak keliling dan melihat proses pembuatan koin emas siapkan dana sekitar $15 AUD.


Fremantle Market
Tempat yang cocok untuk yang pengen tahu gimana sih pasar di Perth, mirip sih sama pasar Paseban hehe. Bedanya semua lebih tertata rapi dan tertib. Jadi para pembeli bisa berbelanja dengan nyaman.



Round House
Merupakan tempat yang mungkin berfungsi sebagai benteng. Terletak di tepi laut dari sini kita bisa melihat pantai yang membentang. Untuk masuk biaya yang diperlukan donasi seikhlasnya.



Shipwreck Museum
Di dalam museum ini ada satu buah kapal yang familiar di telinga orang Indonesia yaitu Batavia. Kapal ini karam lalu dimuseumkan disini. Recommended, biaya masuk donasi seikhlasnya.



City of Perth
Kota perth sebenarnya juga indah, kadang sehabis ngelab pas pulang jam 4 atau jam 5 ga ada yang dikerjakan di hostel. Diisi dengan jalan-jalan keliling kota Perth.



Thursday 17 April 2014

Perth Chapter Two! Mestapit...

Alhamdulilah kembali mendapatkan kesempatan menginjakkan kaki di Perth untuk kedua kalinya. Itulah mengapa saya menyebutnya chapter two. Sebuah pengalaman yang menurut saya cukup berharga. Misi utama saya kali ini adalah belajar tentang flow cytometry from basic to advance. Saya punya tiga minggu full untuk itu. 

Flow (Basic to Advance) kudu ngerti :P
Apasih flow cytometry? adalah sebuah sistem untuk mendapatkan informasi dari sel melalui tiga sistem yaitu fluidic, optik dan elektronik. Sel dialirkan dengan mekanisme fluidic kemudian di tembak dengan laser dengan panjang gelombang tertentu, maka dihasilkan dispersi gelombang cahaya yang diterima oleh detektor optik. Detektor ini lalu mengirimkan sinyal ke sistem elektronik yang pada akhirnya akan diperoleh data berupa jumlah, ukuran, dan karakter tiap sel. Hebatnya sistem ini bisa menganalisa tiap sel /single cell.
Tiga minggu penuh pengalaman berharga, bagaimana tidak teknik lab yang normalnya dikuasai mahasiswa PhD selama study mereka mau tidak mau harus dikuasai selama tiga minggu. Alhamdulilah saya punya guru-guru yang mumpuni Sara, Nandini dan Dino. Saya seperti mendapatkan tutor yang selalu siap setiap saat untuk menjelaskan segala hal tentang flow. Maka sangat keterlaluan kalau saya tidak paham. Belum lagi diberi kesempatan oleh prof untuk ikut training Multicolor cytometry dari BD Australia kebetulan trainernya mantan bimbingan PhD prof juga. Oh iya dan lagi saya juga diberi kesempatan ikut kuliah mahasiswa bachelor degree UWA tentang flowcytometry. Satu lagi kesempatan untuk datang melihat maintenance flow di Royal Perth Hospital, sampai-sampai mereka bosan ngeliat ada orang Indonesia datang paling pagi cuma untuk ngeliatain bagaimana mesin itu dihidupkan. Lengkap sudah menu training dari basic sampai advance. Anda pasti pernah dengar Mestakung nya Prof. J.Surya kaan.. Nah saya ada di posisi yang agak berbeda ini namanya Mestapit (Semesta Menjepit) mau tidak mau harus paham :).  

Best Flow moment
Dalam keadaan terjepin ternyata selalu ada pelajaran yang bisa diambil. Misalnya saat mengikuti workshop Multicolor Cytometry dari BD. Mungkin saya yang paling tidak berpengalaman disana. Sebelum workshop dimulai kami ditanya satu-satu pengalaman dan background riset kami. Ternyata saya adalah newbie ditengah para peneliti post doctoral. Tapi menyenangkan juga belajar bersama mereka saya sekarang mengerti akan jadi seperti apakah saya di masa depan. Yup saya masih tertinggal sekarang tapi see you on the top guys :). Seperti di buku Ranah 3 muara jarak antara usaha yang sungguh-sungguh dengan kesuksesan itu adalah sabar. Sabar yang proaktif untuk terus berusaha, sabar untuk tidak menyerah, sabar untuk tidak mudah merasa lelah.
Beruntungnya saya pada saat sesi practice dapet giliran untuk menggunakan mesin ini, BDLSR Fortessa 16 colors. Ini flow cyto kelas Ferrari.. Haha. Terimakasih Telethon Institute of Children Hospital atas kesempatannya. Saya juga beruntung karena diajar langsung oleh suhu flow yang dulunya mahasiswa PhD prof juga, Andrew. Pelajaran yang saya dapat adalah setiap permasalahan yang timbul dari flow sebenarnya bersifat logis. Yah mungkin logis untuk orang jenius seperti dia..
"Every problems in flow are logical, Andrew (BD Aus)".

BD LSR Fortessa 16 Colors
Flow maintenance RPH
Dari telethon kita beralih ke Flow Facility di Royal Perth Hospital. Tempat dimana saya belajar dari awal tentang maintenance flow. Kali ini mesin yang dipakai adalah Facs Canto II sama dengan milik UI di labdu. Saya adalah orang yang datang 3 hari berturut-turut hanya untuk melihat bagaimana mesih ini dihidupkan. Untungnya mereka sangat ramah, terbuka dan dengan senang hati berbagi pengalaman. Mulai mengidupkan mesin, Bubble purge & De-gas, Kalibrasi dengan CS&T bead, hingga menganalisis hasil kalibrasi. Terimakasih bannyak Nick, Sash dan Rom untuk pengalaman dan ilmunya.
Salah satu pesan dari Nick tentang pentingnya maintenance untuk penelitian kita. Satu kata untuk maintenance disana Impresif!.
 "When you look at the machine, the result will look at you, Nick (RPH Flow Facility)"

BD Facs Canto II nama lainnya Marlin tapi foro ikannya Nemo :P
FlowJo 
Selain dua tempat diatas satu lagi lab tempat saya menghabiskan waktu di Perth yaitu di MRF. Minggu ketiga adalah saat dimana diberi banyak waktu untuk praktek sendiri mulai staining hingga running sampel di Facs Canto. Sempat juga dimarahin karena kadang melakukan kesalahan yang sama saat bikin global data sheet atau kelamaan ngerjain. Tapi itu namanya proses, sesuatu yang berharga itu perlu usaha. Di tengah-tengah gojlokan saat itu prof memanggil saya ke kantornya. Tahu apa yang diberi yeeah FlowJo Dongle untuk Jakarta!!!. Jadi inget pesan dari Dino untuk menjaga dongle ini dengan baik, siap Suhu..:).

"The dongle is more precious than your life, Dino (LIWA Post Doctoral Researcher)"

Flowjo Dongle
Finally melalui training yang kedua ini jadi lebih pede buat Nge-Flow meskipun masih banyak yang harus dipelajari. Lalu amunisi sekarang juga lebih lengkap, tinggal nunggu kedatangan antibodi yang dibutuhkan. Bismillahirromanirrohim.. Semoga 8 color flowcytometry dapat berjalan lancar..

Sunday 6 April 2014

Smiling donuts



Sun down, dark rises.. time passed..
When only darkness left, the light always come in right time..
Like a candle in the middle of darkness, i see your good will..

I try so hard to find the meaning, the reason, and many more..
Smile coming back again, the truth.
Truth from the heart.
Its all i need..

Circle with "O" in the middle, its like the story of us passed the storm..
A circle storm, we walk together in a happy and difficult moments..
I believe we can, yes we can..




Sunday 2 February 2014

Mastering Class of Infectious Disease 2014: New experience in a broader ranges..

Kenapa saya menulis "New experience in a broader ranges.. " widiih bahasa inggris. Tetapi Isi tetap bahasa tercinta bahasa Indonesia. Broader ranges karena pada acara Mastering Class kali ini saya mendapatkan pengalaman berharga karena bisa mendengarkan kawan-kawan dari berbagai institusi riset dan universitas yang memaparkan penelitian mereka. Tema infectious disease yang ditentukan oleh panitia dengan cakupan yang dukup luas mulai tuberculosis, antimicrobial resisten pada Infeksi saluran kencing, dengue, malaria, hepatitis hingga HIV. Dari sisi profesi juga beragam mulai dari public health, klinisi (dokter) sampai asisten peneliti.
Konsep Mastering Class 2014 ini adalah setiap presenter memaparkan penelitian masing-masing selama 10 menit kemudian diikuti dengan diskusi selama 15 menit. Diskusi dipandu oleh Panelis, pada kesempatan ini yang menjadi panelis adalah Prof.Manno (Univ of Amsterdam), Prof. David (Eijkman Institute) dan Dr.Sudirman Natsir (UNHAS). 
Dari sekian presentasi yang dipaparkan ada beberapa presentasi yang menurut saya menarik yang mengarah ke immunologi tentunya. Secara penelitian saya juga Imun jadi merasa senasib sepenanggungan hehe. Tapi bukan itu alasannya.. ha.. :P
Salah satu penelitian yang menarik yaitu "Identification of Immune Response Against HBV Peptides in The Development of Therapeutic Hepatitis B Vaccine".Sebelum melakukan uji in vitro peneliti terlebih dahulu melakukan uji in silico dengan immunoinformatics. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui respon imun CTL  (CD8 T Sitotoksik) terhadap antigen HBV (HBcAg) epitopes pada pasien. Setelah uji in silico selesai baru dilakukan uji in vitro pada PBMC (Peripheral Blood Mononuclear Cell).
Kemudian presentasi terbaik adalah "Identification of Mosquito Blood Meal" penelitian tersebut menggunakan metode PCR pada Cytochrome B untuk mengkarakterisasi preferensi pakan pada nyamuk. Kemudian dibedakan berdasarkan ukuran fragmen DNA apakah berasal dari manusia, babi atau sapi (cmiiw). Presentasi yang jelas, simpel, hasilnya bagus dan efektif. Awesome!!
Lalu bagaimana dengan JakCCANDO Study? Ehm... Overall bisa menjawab pertanyaan, namun saya sendiri menyadari dari awal sebenarnya penekanan presentasi adalah pada CMV Footprint dan Profil Immunology karena terlalu bersemangat mungkin, Jadi saya terlalu luas memberikan penekanan pada keseluruhan project. Membuktikan peran CMV dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung dan gejala klinis lainnya. Menurut para panelis penelitian saya terlalu ambisius sehinggu perlu di desain ulang. Yup... Never ending learning itu yang dapat saya pelajari :).  
Senang bisa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan peserta MC 2014 lainnya... Alhamdulilah...
Mengingat sebelum keberangkatan fd hilang, charger laptop ketinggalan di kosan tapi intinya Be Positive!! Dan Terimakasih untuk sarannya buat pake batik merah my lovely.. Hehe..
Positive, Pray and Persistent!!

Pada saat presentasi tentang JakCCANDO Study, Panelis dan Seluruh Peserta MC 2014

Saturday 1 February 2014

Newbie Traveller: Makassar!!! Makanan yang lezat dan keramahan khas warga Makassar

Akhirnya punya kesempatan untuk menginjakkan kaki di kaki pulau Sulawesi.. Ya Ujung Pandang.. Makassar.. :). Kebetulan ada acara untuk menghadiri OSM dan Mastering Class disana jadi sekalian jalan-jalan menikmati kota Makassar. Waktu sekitar seminggu ternyata belum cukup untuk mengeksplor kota Makassar apalagi untuk sampai ke Toraja. Mengingat acara inti trip kali ini untuk seminar ya lumayan lah bisa merasakan makanan khas Makassar yang Awesomee!!!!

1.Makanan
Kalau kita sampai di Makassar saya yakin komentar yang keluar adalah soal makanan yang lezat. Beberapa makanan yang sempat saya icipi diantaranya sop saudara, Pallu basa di Jalan Serigala, Konro karebosi, Sop Konro di Jl.boulevard, dan Kapurung-Baro'bo di Jl.Pattarani. 

Sop Saudara, Konro, Baro'bo & Kapurung Ayam (Yummy)


2.Transportasi
Sebagai seorang traveller transportasi adalah hal yang paling Krusial apalagi kalau budget kita terbatas. Sesampainya di Makassar untuk menghemat budget kita bisa naik Bus Bandara yang mengantar kita ke Kota Makassar. Bus tersebut akan melewati jalan-jalan besar di Kota Makassar. Misalnya Jl.Perintis Kemerdekaan, Jl.Pettarani dst. Tarifnya sekitar 25rb saja. Sesampainya di jalan besar kita bisa naik Pete-pete (angkot) atau taksi (Rekomendasi Boso*a atau Pu*ra). menurut saya itu bisa menghemat budget daripada naik taksi dari bandara.

3.Penginapan
Sebaiknya untuk mencari tempat menginap cari sebelum anda sampai di Makassar. Dengan adanya koneksi internet sangat memudahkan untuk memilih dan mencari penginapan yang kita inginkan sesuai budget. Pada kesempatan kali ini kami menginap di Makassar Guest House karena lokasinya yang cukup berdekatan dengan Clarion Hotel tempat OSM dilaksanakan. Terimakasih google map & mbah google.. :)

4.Tempat Wisata
Dari sekian banyak tempat wisata yang ada di Kota Makassar akhirnya kami bisa men-touchdown dua tempat wisata yaitu air terjun Batimurung & Pantai Losari. Batimurung adalah taman nasional yang ada di kabupaten Maros. Bisa ditempuh sekitar satu jam dari kota Makassar. Kami sangat beruntung karena mbak Muly salah satu panitia menawarkan transport ke Batimurung di hari terakhir kami tinggal di Makassar. Sayangnya karena cuaca yang tidak mendukung (hujan) air terjun Batimurung banjiir. Namun adanya penangkaran kupu-kupu cukup mengobati perjalanan kami menuju baritmurung. 
Dari batimurung kami lalu mampir sebentar ke bandara mengantar teman yang mau take off jam 12 dan 15 lalu perjalanan pun dilanjutkan ke Pantai Losari.
Pantai Losari adalah salah satu landmark kota Makassar. Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan Ancol hehe.. Di daerah pantai ini ada Jl.Somba Opu tempat untuk mencari oleh-oleh khas Makassar. Kami datang di hari Imlek jadi tidak semua toko buka. Tapi lumayan lah dapet beberapa cindera mata khas Makassar untuk dibawa pulang :)
Pantai Losari ini mengingatkan saya dengan Freemantle di Perth, suasananya mirip. Sepertinya takdir yang mempertemukan saya dengan kota-kota pelabuhan itu.. 

Batimurung, Losari & Jl.Somba opu
Orang Makassar bilang orang yang makan seafood Makassar pasti akan kembali lagi ke Kota itu... Alhamdulilah pas lunch di acara OSM saya sudah makan seafood banyak (Udang)... Haha...
Sampai jumpa kembali Makassar... Tidak sabar Kembali kesana, semoga ada kesempatan lagi.. :)  


Friday 24 January 2014

Terimakasihku..

Hari ini dimulai dengan bangun pagi lalu bergegas menuju lab, beberapa eksperimen siap dikerjakan belum lagi tagihan reagen ke distributor yang sudah mengantri. Diawali dengan Lab Meeting, lalu mendampingi eksperimen salah satu anggota tim riset, lanjut Isolasi PBMC hingga diakhiri dengan terkirimnya weekly report ke Prof pukul 19.30. Sebuah kesibukan dan rutinitas peneliti, Its my dream since i am at Undergraduate Degree!!
Kalau memori saya boleh terbang ke dua tahun yang lalu tepatnya sekitar tahun 2012. Saat itu saya masih berkutat dengan judul skripsi. Mungkin nasib yang mempertemukan saya dengan mbak Daning. Beliau adalah dosen di Fak.Bio UGM. Bermodalkan ide sebuah jurnal tentang Geodia akhirnya itulah yang mengantarkan saya mendapatkan judul skripsi, mendapat hibah dan Alhamdulilah penelitiannya selesai. Meskipun masih banyak yang harus dilengkapi di sana sini termasuk dalam hal Identifikasi.
Saya bukan mahaiswa yang pintar, modal saya ya kemauan yang kuat. Saya masih ingat momen dimana saya ditanya oleh beliau, 

Ibnu Mau Jadi Apa setelah Lulus? jawaban saya saat itu: Saya ingin Jadi Peneliti mbak...
Beliau lalu tersenyum lalu berkata, Saat kita lulus sangat penting untuk tahu tujuan kita mau jadi apa karena itu nanti yang akan terjadi di masa depan. (Secara isi seperti itu he..)

Setelah itu kesempatan dan ijin Alloh yang menghantarkan saya bekerja di salah satu Institut riset di Jakarta. Saya belajar memilih dan menentukan masa depan. Yang paling penting adalah saya mencintai pekerjaan saya sekarang sebagai peneliti. Disini saya merasa mendapat kesempatan untuk terus berkembang dan membantu orang lain dengan Ilmu Biologi yang saya pelajari.

Bahagia itu sederhana, saat kita mampu menjalani hari tanpa beban, melangkahkan kaki dengan ringan menuju tempat kerja, dan menjadi pribadi yang bermanfaat.

Tanggal 27-30 Januari 2014 nanti saya akan mengadiri OSM dan Presentasi di Mastering Course in Infectious Disease di Makassar lalu kembali berkesempatan belajar untuk training selama 3 Minggu di University of Western Australia selama bulan Maret.

Tetapi menurut saya capaian-capaian itu hanya efek samping, yang terpenting adalah kesungguhan kita untuk mengabdi dan bekerja sepenuh hati apapun Profesi yang kita Jalani.

Terimakasih Mbak Ardaning, atas Nasehat dan Inspirasi yang diberikan.. :)