Pages

Saturday 29 October 2011

Kuala Lumpur Part-1 (Alloh Shows the way)


Twin tower Kuala Lumpur


Perjalanan menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Banyak hal-hal yang tidak terduga dalam perjalanan selama 13-17 Juni 2011. Tepat 13 juni 2011, keberangkatan dijadwalkan dengan Pramex menuju Solo jam 06.30 dari jogja, tapi penyakit lama muncul. Terlambat 30 menit dan kami ketinggalan kereta. (Maafkan saya kawan, hehe...) Walhasil berangkatlah dari stasiun tugu jam 9.00. Perjalanan sekitar satu jam menuju solo, tepat jam 10.00 sampailah di stasiun Purwosari. Pertnyaan selanjutnya ke Bandar Udara Adi Sumarmo Naik apa ya?
Delegasi KSK Biogama menuju Kuala Lumpur
Tiba2 ada penawaran menarik, transporter ala solo. Mobil carry putih siap menghantarkan kami menuju stasiun dengan kecepatan tinggi. "Wes arep cepet po kalem mas?" begitu komentar singkat pak sopi. Dengan sigap kami menjawab (Sing cepet pak). Joss, mobil carry putih dipacu dengan kencang beberapa kali tercatat hampir menyambar anak2 yang naik sepeda dan beberapa sepeda motor. Tapi alhamdulilah tepat 10.05 sampai di Bandara, tepat waktu sebelum check-in.
Dengan proses yang biasa check-in tiket, bayar imigrasi (100rb) ^_^d untuk penerbangan internasional lalu terbanglah kami dengan Air Asia dengan harga tiket ekonomis (Maklum mahasiswa) menuju LCCT (Low Cost Carrier Terminal) airport Malaysia. Loh kok ga ke KLIA (Kuala Lumpur International Airport)? kapan2 gan!!. Password perjalanan backpacker ini adalah LOW COST (Aturan main pertama). 

Bandara LCCT KL Malaysia

Tibalah kami di Kuala Lumpur, Joss!!. Satu langkah menuju Kuala Lumpur. Benar satu langkah, karena dari LCCT ke Kota Kuala lumpur memakan waktu 2 jam (baru tau setelah sampai TKP)Sesampainya di LCCT muncul pertnyaan kedua, Kita nginep dimana ya? setelah kawan yang sebelumnya siap memberi tumpangan ternyata jasadnya masih di Mataram, LombokDengan sigap segera disiapkan strategi Plan A (Tidur di Mushola), Plan B (Cari hotel), plan C (Ke tempat saudara teman yang lain). Saat itu pilihan terkuat ada pada plan A, namun sebagai Mahasiswa kami tak segan mencoba plan B. Mulailah kami bergerilya mencari penginapan tanya sana-sini, ada beberapa opsi per-malam 180RM dan 300RM (Aturan main kedua-setiap RM dikalilan Rp.3000). Setelah menimbang baik-buruknya ternyata jumlah sewa hotel sekamar lebih tinggi dari jumlah uang yang kami bawa. Dengan berat hati tinggal Plan A dan Plan C. Akhirnya setelah berdebat dengan hati nurani Plan C adalah opsi yang paling tepat.
Kami memutuskan menuju KL dengan Aerobus (8RM) (ingat aturam main kedua). Sampailah kami di KL Sentral, satu mesin minuman otomatis menarik perhatian kami. hehe... lumayan harga (1RM). Selanjutnya kami menuju LRT (Light Rail Tansit) klo ga salah merek Fujitsu lengkap dengan escalator-nya. Kok serasa di Jepang ya?.. dari KL Sentral Menuju Setiawangsa (Apartemen Saudara kawan seperjalanan). Akhirnya dengan hati setengah tertegun, semaju inikah tetangga kita? saat melanjutkan perjalanan dengan LRT.

LRT station dari sini siap menjelajah sudut KL

Sampailah kami di Setia wangsa di sebuah apartemen milik warga indonesia yang bekerja di Malaysia. Kami mendapat sambutan sangat baik dan sampat banyak berbicara tentang realita mahasiswa. Bahkan di akhir kunjungan kami diantarkan sampai hotel Putra Malaysia di Chowkit (hotel paling terjangkau di kantong kami setidaknya untuk satu malam-87RM/malam). Tapi nasib berkata lain tanpa diduga semua biaya ditanggung hamba alloh yang baik hati tersebut, Subhanallah.. Setengah bingung dan tidak percaya..


0 comments: