Pages

Sunday 15 July 2012

Ugal-ugalan Edan!!

Sabar, pelan-pelan... klo dibahasa jawakan, sing sabar alon-alon...begitu suara dari sudut ruang...

 

 

Tak terasa ini bulan kedua setelah bulan mei :P.. Menunggu itu tidak menyenangkan gan tapi harus dilalui. Tentu menunggu itu bukan berarti doing nothing, misalnya saya bikin green manta sama daftar Indowriter sebagai aktivitas lain pelarian. Siapapun pasti pengen lah punya arah yang jelas maka sebuah plan tentu kita punya. Plan A, B dan bla..bla..bla.. sudah tersusun rapi, saat tanggal main eksekusinya hasilnya out of expectation. Ini tentang hidup, bukan lagi tentang kuliah dan organisasi lagi.
Waktu memberikan jawaban gamblang arah rencana-rencana kita, hanya ada dua jawaban pasti bisa atau tidak. Idealisme yang dulu membumbung tampaknya perlahan mulai menyurut, sepertinya mimpi besar itu bukan lagi milik pemimpi ulung tapi pemilik para pemikir ulung. Pemikir ulung disini adalah orang-orang yang memiliki privilege prestasi dan link (jaringan). Saat menghadapi dua syarat mutlak itu sontak seakan membenturkan diri sendiri ke tembok berlin padahal belom pernah kesana. Setelah merasakan sendiri nyari surat rekomendasi level dewa itu ga gampang, disinilah pentingnya link. Apalagi setelah tersadar saya ini bener-bener nothing dari sisi syarat prestasi. Tampaknya mereka yang memeluk mimpinya adalah orang-orang pilihan tuhan dengan kualitas usaha tingkat dewa.
Hmm.. bukan menyerah, namun sekarang mencoba lebih realistis dalam memperjuangkan sesuatu. Pernah mikir ga kita usaha dan minta sama Alloh tentang suatu hal, emang yang lain ga ngelakuin hal yang sama? Hanya ada dua alur, pertama yang paling kenceng usahanya dia juaranya (udah sunatulloh) Jalur kedua  dapat keistimewaan dari Alloh  berkat ketaatan. Untuk jalur pertama inilah pembedanya, jalur kedua mah jalannya para ikhwan muslimin yang baik, saya jelas jauh dibawah mereka dari segi ketaatan ~ ~". Jadi dimana jalur yang bisa bikin tetap optimis? mari berpikir ugal-ugalan.
Jalur pertama tentu mutlak diperjuangkan buktinya orang jepang kenapa bisa unggul dari segi sains? karena usaha mereka TOP. Jadi klo pengen be the winner harus lebih ugal-ugalan dari jepang (tapi tetep menyesuaikan kemampuan diri). Jalur kedua ini bro, klo pengen ugal-ugalan ya perbaiki imtak seoptimal mungkin. Jadi cara ugal-ugalannya dalami islam lebih dari hati ga hanya morfologi penampakan luar maka semoga dengan keihklasan dan ketaatan yang lebih tulus doa orang ugal-ugalan lebih didengar.Ugal-ugalan dengan usaha pokokmen.
Terkadang di setiap usaha pun mesti ketemu sama kerikil, batu kali, batu gajah sampai-sampai ketemu gunung. Ya, Itulah hidup antara berjuang, bertahan dan ga boleh nyerah. Hidup itu selalu ada hambatan kecil sekerikil sampai segede gunung selalu seperti itu. Ga mungkin kita milih mau ketemu kerikil aja ah, donyo ne mbahmu po!! MOVE ON!!Woy... harus jadi hulk klo mau geser gunung, tapi aku milih tetep jadi Ibn yang bisa usaha buat mendaki tuh gunung ^^d. hahaha.. ceritanya paragraf pertama-kedua adalah sarana untuk menumpahkan keluhan dan hambatan, apapun yang terjadi paragraf terakhir harus ditutup dengan statemen untuk terus optimis. Meskipun harus dengan cara yang ugal-ugalan, :D.

*posting ini bukan bermaksud mengkritik orang lain, hanya pemikiran ugal-ugalan setelah melihat diri sendiri.. Just Be fun.. coz it Just Ibn....

Sumber gambar: ugal2an

0 comments: